Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Sebelumnya izinkan saya untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu
Nama saya Adam Subrata, saya adalah anak pertama dari dua bersaudara
Semuanya berawal pada hari sabtu 2 minggu yang lalu (22-02-14).
Pada hari itu saya berencana untuk pergi ke supermarket yang terletak dibilangan Bekasi dengan menggunakan sepeda motor. Saat itu saya melalui jalur dari arah DPRD Kota Bekasi ke arah SMPN 2 Bekasi. Bagi kakak2 semua yang berdomisili di Bekasi pasti sudah faham betul bahwa pada perempatan lampu merah SMPN 2 itu suka banyak POLANTAS yang menilang kendaraan bermotor entah karena melakukan kesalahan atau hanya iseng-iseng mencari pundi2 rupiah semata. Saat itu lampu hijau masih tersisa 22 detik lagi, dan posisi saya pada saat itu berada tepat pada tengah2 perempatan, laju kendaraan sempat terhenti, dikarenakan padatnya lalu lintas pada saat itu yang disebabkan oleh banyaknya angkot yang ngetem menunggu penumpang dijalur tersebut. Sebelumnya ada beberapa sepeda motor yang berada dibelakang saya. Saya fikir semuanya akan berjalan seperti biasa saja, tapi setelah saya berhasil melalui lampu lalu lintas tersebut ada seorang POLANTAS yang memberhentikan laju kendaraan saya. Daaan percakapan pun terjadi.
Quote:P : Selamat sore Pak (sambil hormat)
P : Boleh saya lihat surat2 kendaraan anda??
S : Boleh pak (jawab saya)
P : Silahkan Bapak ikut saya ke pos dulu
S : Baik pak
dan setelah sampai POS POLISI disitu ada beberapa POLANTAS (+- ada 4 POLANTAS) yang sedang menuliskan surat tilang bagi kendaraan yang melanggar. Kemudian, saya pun dijelaskan mengenai kesalahan yang telah saya lakukan.
P : Bapak tahu apa kesalahan Bapak?
S : Saya tidak tahu pak kesalahan apa yang sudah saya lakukan.
P : Biar saya jelaskan
P : Barusan saja Bapak telah melanggar lampu lalu lintas, ketika lampu sudah berwarna merah, tetapi Bapak tetap melaluinya. (jelas POLANTAS)
S : Mohon maaf pak boleh saya jelaskan kejadian yang sebenarnya
P : Ooohh...silahkan pak
S : Jadi begini pak, sebenarnya kalau saja Bapak mengatur lalu lintas dari sisi tengah (berada pada tengah perempatan) pasti bapak akan melihat jelas bagaimana situasi yang terjadi ketika saya akan melalui lampu lalu lintas tersebut. (jelas saya)
P : Jadi maksud Bapak, Bapak menyalahkan saya karena tidak bisa mengatur lalu lintas. (potong POLANTAS tersebut dengan nada yang kucup tinggi)
S : Maaf pak saya belum selesai menjelaskan
P : Aaaah...sudah tidak usah melakukan pembelaan kamu (dengan nada yang lebih kesal lagi)
S : Begini saja pak, sekarang lebih baik saya temenin Bapak untuk melihat kondisi lalu lintas yang terjadi dengan kita berdiri ditengah perempatan, dengan begitu Bapak akan tahu bagaimana situasinya...Macet pak, situasinya macet yang dikarenakan banyaknya angkot yang ngetem disini.
P : Tetap saja km sudah melanggar lampu lalu lintas, sudah biar saya tilang saja biar gak usah kelamaan karena saya harus mengatur lalu lintas lagi.
S : Bagaimana bisa Bapak bilang mau mengatur lalu lintas lagi?? Orang yang saya lihat Bapak dan 5 orang teman Bapak itu hanya berdiri pada satu sisi perempatan lampu merah kok bisa2-nya disebut menngatur lalu lintas. (Tegas saya)
P : Kamu merasa pintar ya mengenai rambu2 lalu lintas. (sambil menulis surat tilang untuk saya)
Kemudian disatu sisi ada seorang POLANTAS yang ikut dalam percakapan kami yang disebut oleh POLANTAS yg sedang menilang saya dengan sebutan KOMANDAN
K : Sudah rewel sekali anak ini, tilang dan langsung suruh pergi saja.
Mendengar perkataan Bapak itu, sebenarnya emosi saya sudah memuncak, tapi saya berusaha menghela nafas panjang untuk menahan emosi saya.
S : Mohon maaf pak, sebenarnya saya sedang berurusan dengan Bapak ini (POLANTAS yg mengurus surat tilang saya) jadi saya harap Bapak untuk tidak ikut dalam perbincangan saya
K : wwooooohhh...km nyuruh saya diem??
P : hey km gak tau dia itu siapa?? dia itu KOMANDAN saya
S : Lantas kalau KOMANDAN apakah boleh seenaknya ikut campur dalam pembicaraan ini pak?? (Tegas saya)
P : Km kurang ajar ya kalau ngomong bikin emosi kami saja
S : Lantas kalau Bapak2 ini emosi, Bapak ingin berbuat apa??
mendengar kata2 yang keluar dari mulut saya seperti itu, sontak saja kedua POLANTAS itu teriak2 yang saya tidak dengar apa yang diomongkannya.
P : km udah kurus aja banyak gaya, segala nantangin kami lg
S : Lhooo...kalau saya nantang Bapak saya gak akan berkata2 seperti itu, mungkin bisa saja saya langsung pukulin Bapak2 ini satu2. Daaaan..memangnya kenapa kalau kurus pak?? Dari pada badan saya TAMBUN (Gemuk) seperti Bapak yang mendapatkan asupan gizi dari uang seperti ini, lebih baik begini pak tapi hidup nyaman tidak disumpahi banyak orang. Ya sudah berikan saja surat tilang itu kesaya biar saya bisa pergi dan Bapak2 sekalian gak akan kesel lagi
Dengan cepat POLANTAS tersebut memberikan surat tilang kepada saya. Dan tanpa permisi saya meninggalkan ruangan yang bak seperti neraka dunia itu Itu dia kak POLANTAS yang mudah tersulut emosinya yang merasa dirinya paling benar dan tidak mau disalahkan.
Dengan adanya postingan saya ini, semoga ada pihak2 terkait yang membaca dan bisa memahami situasi yang terjadi, dan saya mohon maaf apabila ada pihak2 yang merasa tersakiti dengan postingan saya ini
Blogger berita 04 Mar, 2014
-
Source:
http://gengsi-dong.blogspot.com/2014/03/kenapa-ya-kakak-kenapa-polantas-mudah.html--
Manage subscription | Powered by
rssforward.com